Cari Blog Ini

Selasa, 22 Januari 2013

model Pembelajaran Make a Match

Model pembelajaran Make a Match

Model Pembelajaran Make a Match artinya model pembelajaran Mencari Pasangan. Setiap siswa mendapat sebuah kartu (bisa soal atau jawaban), lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang ia pegang. Suasana pembelajaran dalam model pembelajaran Make a Match akan riuh, tetapi sangat asik dan menyenangkan.
Langkah-langkah pembelajaran Make a Match adalah sebagi berikut :
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
  2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
  4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Artinya siswa yang kebetulan mendapat kartu ‘soal’ maka harus mencari pasangan yang memegang kartu ‘ jawaban soal’ secepat mungkin. Demikian juga sebaliknya.
  5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
  6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
  7. Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan jawaban jatuh ke semua siswa.
  8. Kesimpulan/penutup.

Demikianlah, buat yang butuh refrensi silakan di copas aja !!!

Kerangka Proposal PTK


BENTUK PROPOSAL PTK

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
E. Manfaat Penelitian
F. Ruang Lingkup dan keterbatasan Penelitian
G. Batasan Istilah/Definisi Operasional (jika diperlukan).

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. ………………………………..
                        B. ………………………………..
                        C. ………………………………..
                        D. ………………………………..
                        E. ………………………………..
                        F. ………………………………..

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisa Data 

Metode Pembelajaran Resource Based Learning


STRATEGI PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNIN

Pendekatan Berbasis Aneka Sumber (Resource Based Learning

1. Sumber Belajar
Menurut Assosiati Teknologi Komunikasi Pendidikan / AECT, sumber belajar adalah meliputi semua sumber baik berupa data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk fasilitas (kemudahan) belajar bagi peserta didik ().
Sumber belajar meliputi apa saja dan siapa saja yang memungkinkan peserta didik dapat belajar. Setiap sumber belajar harus memuat pesan pembalajaran dan harus ada interaksi timbal balik antara peserta didik dengan sumber belajar tersebut. Sumber belajar dapat juga berarti satu set bahan atau situasi yang sengaja diciptakan untuk menunjang peserta didik belajar ()
Menurut), Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara individual.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu (berupa data, orang atau benada) yang dapat dimanfaatkan untuk membuat atau membantu peserta didik belajar.

2. Jenis-jenis Sumber Belajar
Menurut Warsita (2008:2100 jenis-jenis sumber belajar, diantaranya :
a. Pesan adalah informasi pembelajaran yang akan disampaikan dan dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai, dan data. Dalam sistem persekolahan, pesan ini berupa seluruh mata pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.
b. Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolah, penyaji pesan. Contohnya guru, dosen, tutor, pustakawan, laboran, instruktur, widyaiswara, pelatih olahraga, tenaga ahli, produser, peneliti dan masih banyak lagi, bahkan termasuk peserta didik itu sendiri.
c. Bahan adalah merupakan perangkat lunak (software) yang mengandung pesan-pesan pembelajaran yang biasanya disajikan melalui peralatan tertentu ataupun oleh dirinya sendiri. Contohnya, buku teks, modul, transparansi (OHT), kaset program audio, kaset program video, program slide suara, programmed instruction, CAI (pembelajaran berbasis komputer), film dan lain-lain.
d. Alat adalah perangkat kelas (hardware) yang digunakan untuk menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Contohnya, OHP, proyektor slide, tape recorder, video/CD pleyer, komputer, proyektor film dan lain-lain.
e. Teknik adalah prosedur atau langkah-langkah tertentu yang disiapkan dalam menggunakan bahan, alat, lingkungan dan orang untuk menyampaikan pesan. Misalnya demonstrasi, diskusi, praktikum, pembelajaran mandiri, sistem pendidikan terbuka/jarak jauh, tutorial tatap muka dan sebagainya.
f. Latar/lingkungan adalah situasi disekitar terjadinya proses pembelajran tempat peserta didik menerima pesan pembelajaran. Lingkungan dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan nonfisik. Lingkungan fisik contohnya, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, aula, bengkel, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan nonfisik contohnya, tata ruang belajar, ventilasi udara, cuaca, suasana lingkungan belajar dan lain-lain.

Sumber belajar menurut AECT (d) dibedakan menjadi 6 (enam) jenis yaitu; pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar terdiri dari ; pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan.

3. Pengertian Pendekatan Resource Based Learning
Menurut Suryosubroto ) Resource Based Learning adalah suatu pendekatan yang dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengatasi keterampilan siswa tantang luas dan keanekaragaman sumber-sumber informasi yang dapat dimanfaatkan untuk belajar.
Menurut Nasution () Resource Based learnig adalah segala bentuk belajar yang langsung menghadapkan murid dengan sesuatu atau sejumlah individu atau kelompok dengan segala kegiatan belajar yang berkaitan dengan itu, bukan dengan cara konvensional dimana guru menyampaikan beban pelajaran kepada murid.
Menurut Baswick (Dalam), pembelajaran berdasarkan sumber ”Resource Based Learning” melibatkan keikutsertaan secara aktif dengan berbagai sumber (orang, buku, jurnal, surat kabar, multi media, web, dan masyarakat), dimana para siswa akan termotivasi untuk belajar dengan berusaha meneruskan informasi sebanyak mungkin.
Dari berbagai pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan Resource Based Lerning merupakan berbagai sarana atau alat yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sebagai perantara komunikasi dalam menyampaikan isi materi pelajaran.

4. Ciri-ciri pendekatan Resource Based Learning
Belajar berdasarkan sumber atau Resource Based Learning bukan sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan bertalian dengan sejumlah perubahan-perubahan yang mempengaruhi pembinaan kurikulum. Perubahan-perubahan itu mengenai :
1. perubahan dalam sifat dan pola ilmu pengetahuan manusia
2. perubahan dalam masyarakat dan taksiran kita tentang tuntutannya.
3. perubahan mengenai pengertian kita tentang anak dan cara-cara belajar
4. perubahan dalam media komunikasi

Menurut Nasution ciri-ciri belajar berdasarkan sumber adalah :
1. Belajar berdasarkan sumber memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi sebagai sumber bagi pelajaran termasuk alat-alat audio-visual dan memberi kesempatan untuk merencanakan kegiatan belajar dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia. Ini tidak berarti bahwa pengajaran berbentuk kuliah atau ceramah ditiadakan akan tetapi dapat digunakan segala macam metode yang dianggap paling sesuai untuk tujuan tertentu .
2. Belajar berdasarkan sumber beruasaha memberi pengertian kepada siswa tentang luas dan aneka ragamnya sumber-sumber informasi yang dapat dimanfaatkan untuk belajar. Sumber-sumber itu berupa sumber dari masyarakat dan lingkungan manusia, museum, organisasi, bahan cetakan, perpustakaan, alat audio-visual, dan sebagainya. Siswa harus diajarkan teknik melakukan kerja lapangan, menggunakan perpustakaan, buku referensi, sehingga mereka lebih percaya diri.
3. Belajar berdasarkan sumber berhasrat untuk mengganti pasivitas siswa dalam belajar tradisional dengan belajar aktif didorong oleh monat dan keterlibatan diridalam pendidikannya. Untuk itu apa yang dipelajari hendaknya mengandung makna bginya, penuh variasi.
4. Belajar berdasarka sumber berusaha untuk meningkatkan moivasi belajar dengan meyajikan berbagai kemungkinan tentang bahan pelajaran, metode kerja, dan medium komunikasi yang berbeda sekali dengan kelas konvensional yang mengharuskan para siswa belajar yang sama dengan cara yang sama.
5. Belajar brdasarkan sumber memberi kesepaytan kepada siswa untuk bekerja menurut kecepatan dan kesanggupan masing-masing dan tidak dipaksa menurut kecepatan yang sam dalam hubungan yang kelas.
6. Belajar berdasarka sumber lebih flexibel dalm penggunaan waktu dan ruang belajar.
7. Belajar berdasarkan sumber berusaha mengembangkan kepercayaan akan diri siswa dalam hal belajar yang memungkinkannya untuk melanjutkan belajar sepanjang hidupnya.

5. Tujuan Pendekatan Resource Based Learning
Menurut suryosubroto, tujuan pendekatan Resource Based Learning adalah sebagai berikut:
1. Membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik.
2. Guru dapat mengetahui perbedaan individu baik dalam hal gaya belajar, kemampuan, kebutuhan, minat, dan pengetahuan siswa. Dengan demikian, siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing. Sumber balajar dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
3. Mendorong pengembangan kemampuan memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan keterampilan mengevaluasi. Jadi, siswa menjadi kreatif dan memiliki ide-ide orisinil.
4. Mendorong siswa untuk bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri. Dapat melatih siswa mandiri dalam belajar sehingga pembelajarn dapat menjadi lebih bermakna, lebih tertanam dalam pada dirinya karena ia sendiri secara pribadi yang menemukan dan membangun pemahaman.
5. Menyediakan peluang kepada siswa untuk menjadi pengguna teknologi informasi dan komunikasi yang efektif. Dengan demikian dapat membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Siswa akan mampu bagaimana menemukan, dan memilih informasi yang tepat, menggunakan informasi tersebut, mengolah dan menciptakan pengetahuan baru berdasarkan informasi tersebut serta menyebarluaskan atau menyajikan kembali informasi tersebut kepada orang lain.
6. Siswa akan belajar bagaimana belajar. Sekali ia melihat informasi, ia akan mengembangkan sikap positif dan keterampilan yang sangat berguna bagi dirinya dalam era informasi yang sedang dan akan dihadapinya nantinya. Jadi, pada akhirnya resource based learning dapat membekali keterampilan berfikir kreatif siswa.


6. Langkah-langkah Pendekatan Resource Based Learning
Menurut Nasution, dalam pelaksanaan resource based learning perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengetahuan yang ada
Ini mengenai pengetahuan guru tentang latar belakang murid dan pengetahuan murid tentang bahan pelajaran.
2. Tujuan pelajaran
Guru harus merumuskan dengan jelas tujuan yang apa yang ingin dicapai dengan pelajaran itu.
3. Memilih metodelogi
Metode pengajaran banyak ditentukan oleh tujuan.
4. Koleksi dan penyediaan bahan
Harus diketahui bahan dan alat yang dimilki oleh sekolah.
5. Penyediaan tempat

Sedangkan menurut menurut Suryosubroto () cara belajar resource based learning yaitu:
1) Menjelaskan alasan yang kuat kepada siswa tentang tujuan mengumpulkan suatu informasi tertentu.
2) Rumuskan tujuan pembelajarannya (SK, KD, dan indikator).
3) Identifikasi kemampuan informasi yang dimiliki siswa.
4) Menyiapkan sumber-sumber belajar yang potensial telah tersedia, dipersiapkan dengan baik.
5) Menentukan cara siswa akan mendemonstrasikan hasil belajarnya.
6) Menentukan bagaimana informasi yang diperoleh oleh siswa itu dikumpulkan,
7) Mnentukan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan proses dan penyajian hasil belajar mereka.



Sabtu, 19 Januari 2013

Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching


Strategi Reciprocal Teaching
 
Reciprocal teaching adalah pendekatan konstruktivis yang berdasarkan pada prinsip-prinsip pembuatan / pengajuan pertanyaan (Trianto, 2007 : 96). Menurut Sriyanti dan Marlina ( 2003:118 ) pembelajaran terbalik merupakan  salah satu model pembelajaran yang memiliki manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai melalui kegiatan belajar mandiri sehingga peserta didik mampu menjelaskan temuannya kepada pihak lain serta dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar mandiri.
Menurut Suyatno (2009 : 64), reciprocal teaching merupakan strategi pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pengajuan pertanyaan dimana siswa ketrampilan-ketrampilan metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung dan pemodelan oleh guru. Pembelajaran menggunakan reciprocal  teaching harus memperhatikan tiga hal yaitu siswa belajar mengingat, berfikir dan memotivasi diri. Dalam reciprocal teaching, guru mengajarkan siswa keterampilan-keterampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman belajar, melalui pemodelan perilaku tertentu dan kemudian membantu siswa mengembangkan keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan pemberian semangat (Brown dalam Trianto, 2007 : 96).
Untuk memahami isi sebuah buku materi siswa harus membaca,dan membaca identik dengan belajar. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.( R.Gagne dalam Slamet,1995:13 ). Sehingga dengan keterampilan yang dimilikinya siswa mampu memahami isi buku dan mampu mengatasi kesulitannya. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami isi suatu buku adalah model pembelajaran terbalik ( Reciprocal Teaching ).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran terbalik (Reciprocal Teacing ) adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang untuk memberikan manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai dan memberikan ketrampilan pada siswa dalam memahami apa yang dibaca didasarkan pada pengajuan pertanyaan.
            Menurut Palinscar,Brown ( dalam Evendi,2001:5 ) kegiatan-kegiatan dalam model pembelajaran tebalik (Reciprocal ) meliputi:
a)        Menyusun pertanyaan
b)        Membuat ringkasan ( ikhtisar )
c)        Membuat prediksi dan
d)       Mengklasifikasi atau mencatat hal-hal yang kurang jelas dari bacaan.
Menurut Suyatno (2009 : 64) langkah-langkah  pelaksanaan reciprocal teaching antara lain :
a)        Membagikan bacaan hari ini
b)        Menjelaskan bahwa guru berperan sebagai guru pada bacaan pertama
c)        Meminta siswa membaca bacaan pada bagian yang ditetapkan
d)       Setelah membaca, siswa disuruh melakukan pemodelan..
e)        Meminta siswa memberikan komentar terhadap pembelajaran guru
f)         Siswa lain membaca dengan tidak bersuara bagian materi bacaan yang lain
g)        Memilih salah satu siswa yang berperan sebagai guru
h)        Membimbing siswa yang berperan sebagai guru
i)          Mengurangi bimbingan siswa yang menjadi guru secara periodic
Pengajaran terbalik terutama dikembangkan untuk membantu guru menggunakan dialog-dialog belajar yang bersifat kerjasama untuk mengajarkan pemahaman bacaan secara mandiri (Trianto, 2007 : 96). Melalui pengajaran terbalik, siswa diajarkan empat strategi pemahaman pengaturan diri yaitu perangkuman, pengajuan pertanyaan, berbicara dan prediksi.
Dalam tahap kelanjutan pelaksanaan reciprocal teaching melalui prosedur harian menurut Wikandari dalam Trianto (2009 : 175) adalah sebagai berikut :
a)        Disediakan teks bacaan berisi materi yang hendak diselesaikan
b)        Dijelaskan bahwa dalam pembelajaran tersebut terdapat beberapa segmen. Segmen pertama guru berperan sebagai pengajar (guru).
c)        Siswa diminta membaca tanpa bersuara teks materi bagian demi bagian.
d)       Jika siswa telah menyelesaikan bagian pertama, dilakukan pemodelan berikut
1)   Pertanyaan yang saya perkirakan akan ditanyakan guru adalah . . . . .
2)   Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut
3)   Siswa merangkum dan membacakan kesimpulan dari bagain / sub bab
4)   Memberikan kesempatan kepasa siswa lain untuk memprediksi hal yang akan dibahas pada sub bab / bagian selanjutnya
5)   Siswa memberikan respon
6)   Siswa mampu mengekspresikan apa yang telah guru lakukan
e)        Siswa diminta memberikan komentar tentang pengajaran yang baru berlangsung
f)         Pembelajaran seperti segmen pertama diulang tetapi dengan penunjukan salah satu siswa sabagai guru.
g)        Guru membimbing siswa yang ditunjuk sebagai guru
h)        Guru mengurangi intensitas bimbingan kepada siswa yang berperan sebagai guru sampai siswa tersebut bisa mandiri dan mempunyai inisiatif sendiri untuk membantu siswa lain.
Kelebihan dan Kelemahan Reciprocal Teaching
Abdul Azis (2007 :113) mengungkapkan bahwa kelebihan reciprocal teaching antara lain :
a.       Mengembangkan kreativitas siswa
b.      Memupuk kerjasama antara siswa.
c.       Menumbuhkan bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan sikap.
d.      Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.
e.       Memupuk keberanian berpendapat dan berbicara di depan kelas.
f.       Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam waktu singkat.
g.      Menumbuhkan sikap menghargai guru karena siswa akan merasakan perasaan guru pada saat mengadakan pembelajaran terutama pada saat siswa ramai atau kurang memperhatikan.
h.      Dapat digunakan untuk materi pelajaran yang banyak dan alokasi waktu yang terbatas.
Kelemahan reciprocal teaching antara lain :
a.       Adanya kurang kesungguhan para siswa yang berperan sebagai guru menyebabkan tujuan tak tercapai.
b.      Pendengar (siswa yang tak berperan) sering mentertawakan tingkah laku siswa yang menjadi guru  sehingga merusak suasana.
c.       Kurangnya perhatian siswa kepada pelajaran dan hanya memperhatikan aktifitas siswa yang berperan sebagai guru membuat kesimpulan akhir sulit tercapai.
Untuk mengatasi dan mengurangi dampak kelemahan penggunaan strategi reciprocal teaching penelitin dan guru selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam berbagai kesempatan. Motivasi siswa menjadi bagian penting untuk menumbuhkan kesadaran pada diri siswa terhadap keseriusan pembelajaran.